Tangal 7 Mei 2014 adalah tanggal yang membuat kita anak
yang cinta persija untuk menyiapkan diri untuk pertandingan Persib Vs Persija
di stadion Jalak Harupat Soreang kabupaten bandung. Pada saat itu saya pribadi
berangkat jam 8 pagi dan sampai dikota bandung jam 11 siang dijemput tol
cilengsi oleh kawan lama sekaligus Rival permusuhan yang dulu saya fikir
sebagai klasik yang penuh dengan saingan tapi saat ini menjadi persaingan
tumpah darah yang telah ditanan sejak tahun 2000-2014 . Tetapi ada angin segar
dari islah yang telah disepakati pada 24 april 2014 yang disponsori wakapolda
jawabarat dan wakapolda metro jaya yang membuat saya dan kawan kami merasakan
kemerdekaan saat menonton di Bandung maupun di Jakarta karena kami bebas untuk
menonton tidak adanya rasa gelisa dan canggung untuk merayakan persija menang
saat dibandung atau sebaliknya kawanku merayakan gol untuk persib karena kalau
menang tidak mungkin karena selama ini persib tidak pernah menang kalau main
dijakarta melawan persija. Saya pribadi sudah menyiapkan fisik dan materian
soal pertndingan tersebut karena pertandingan ini adalah pertandingan tunda
Persib Vs Persija yang harusnya digelar pada 28 April 2014 karena ulah seporter
tetangga saat kami pencinta Persija menyaksikan
pertandingan PBR yang diperkuat
mantan sekaligus legends Persija yang menghantarkan Club kebanggaan kami Juara
pada tahun 2000/2001 melawan persija distadion soreang bandung yang menyerang
kami dan mencaci kami dan kamipun tidak memperdulikannya,karena kami datang
hanya untuk menyaksikan tim kesayangan kami berlaga bukan untuk berselisih atau
pun rusuh,karena kami ini sporter bukan preman stadion apalagi dikandang
sendiri.
Saya dan kawanku pun
menikmati pada tanggal 7 mei 2014 untuk keliling kekota bandung terutama Dago
dan gedungsate setelah itu kami menikmati Kuliner diGriya ada salah satu
makanan khas jakarta yaitu soto betawi khas tanah abang yang kami santap dan Es
cendol khas yg dicampur durian,roti cendil warna merah,alpukat dan lainnya yang
dicampur es serut ditambah sirup warna merah,hijau dan agak kuning menurutku
itu gula khas kota bandung setalah itu kami pun balik untuk persiapkan
pertandingan keesokan harinya yang kami
tunggu Antara Tuan rumah Persib dengan tamunya yang saya banggakan yaitu
Persija Jakarta. Tanggal 8 Mei 2014 saya dan kawan lama yang sudah lama tak
berjumpah sejak tahun 2004 – 2014 bersiap untuk kesoreang kami berangkat dari
jam 10.00 dan saya awalnya niat untuk memakai baju persija persija dan syal
yang saya bawa dari jakarta tapi kawanku bilang jangan dulu karena situasi
benar-benar belum aman dan akhirnya saya memakai kaos putih yg bertulis di
dekat kerah dengan tulisan “Sport Jakarta
football”. Saya sempat kecewa dan marah sama temanku tapi katanya buat
keamanan aku,ternyata benar saja didalam stadion saya melihat dengan mata
kepalaku sendiri masih banyak kaos dan kata-kata rasis dalam tulisan kaos
maupun ucapan mereka yang sedikit buatku agak emosi tapi sahabatku menahanku,
dia berkata padaku “kita ini sporter bukan Preman stadion” aku fikir benar juga
perkataannya.
Jam telah menunjukan pukul 15.00 kami masuk dalam stadion
dengan penuh emosional,ketegangan,kegembiraan, maupu suka cita bersama karena
saat itu saya dan kawan lama yang tak pernah bertemu selama 10 tahun memasuki
stadion Jalak Harupat Soreang. Saya melihat ofisial dan perangkat pertandingan
siap untuk menggelar pertandingan dengan penuh ketelitian untuk pertandingan
yang akan ditonton jutaan pasang mata seindonesia karena disiarkan langsung
oleh salah satu stasiun Televisi. Setelah memasuki kikoff yang dimulai pada jam
15.57 (jam yang saya pakai) penonton stadion mendukung tim kesayangannya,tapi
disaat tim persija membawa bola mereka cemooh bahkan mengeluarkan kata yang tidak
pantas ketika Bang H.ismet menggiring maupun mempertahankan pertahanan bahkan
ada sambitan berbentuk botol plasti atau minuman stamina yang agak keras,batu
krikil dan korek api padahal pertandingan sedang menarik. Pertandingganpun
beberapa kali terhenti dan beberapa kali Panpel maupun ofisial memakai pengeras
stadion untuk menenangkan penonton dan puncak amuk spoter terjadi ketika
pertandingan dibunyikan pluit panjang tanda selesai dengan skor imbang 0-0.
Meraka membakar spandukataupun sampah
didalam tribun bahkan sampai melempar botol ke pemain persija bahkan pemain persija dibawa
dengan mobil printis bagaikan pasukan militer juga dilempari batu maupun benda
tumpul lainnya. Persepak bolaan Indonesia tercoreng dengan tingkah laku spoter
yang sedikit primitif anggapan saya bahkan yang lebih konyol lagi mobil printis
yang membawa pasukan tim persija jakarta di kejar hingga ke Rest area dimana
tim persija harus menggunakan mobil
yang pantas sebagai tim sepak bola bahkan yang lebih saya ketawa terbahak
ketika ada sporter tetangga turun menghampiri kepemain persija untuk mengancam
tetapi dia lari terbirit-birit seperti banci taman lawang yang dikejar paspol
PP menurut info yang saya dapat dari sumber terpercaya yang mengejar mereka adalah
R.L dan Asisten pelatih Persija padahal jumlah mereka lebih banyak. Apakah
mereka adalah Rival kita, Apakah mereka pesaing klasik kita, menurut saya
meraka tidak layak kami anggap sebagai Rival atau kalasik kami,yang kami nggap sebagai
Rival kita adalah Arema dan tim Klasik kita adalah Persebaya dan PSM makasar.
Persib bukan Rival kami kareka hanya menaikan pamor maupun ekstabilitas timnya
untuk kepentingan golongan dan petingginya,kita memberi contoh ketika ada
pemilihan walikota bandung dimana petinggi mereka menyalonkan anaknya sebagai
Calon walikota dan digadang-gadang menang karena suaranya diraup dari sporter
bobotoh dan calon gubernur bandung juga seperti itu,tapi mereka semua belum
efektif dan akhirnya kalah dari pemilu walikota maupun gubernur dan yang lebih
parahnya lagi mereka mengadakan islah ada tiga faktor yang saya amati:
1. Menaikan
ekstabilitas kapolda untuk menjadi kapolda metro jaya dan menjadi ketua polisi republik indonesia.
2. Menaikan
ekstabilitas wakapolda untuk menjadi kapolda
3.
Agar persib mendapatkan ijin untuk menggelar
pertandingan di jawa barat terutama di Bandung.
Wahai para The jak mania dan komunitas lainnya apakah kita
harus membalasnya? apakah kita harus seperti itu....menurut saya pribadi
tidak...kenapa?? karena semakin kita lawan dengan sifat mereka yang licik maka
kita semakin disudutkan...coba kita bayangkan saja sifat mereka seperti itu
pasti ada salah satu media mendukung mereka dan media lain mendukungnya. cobalah kita analisis semua kejadian itu dan
kita berfikir jauh kedepan demi persija yang lebih maju. Kalau kita berfikir
cerdas insaallah sponsor semakin banyak yang datang dan semakin banyak material
yang masuk untuk tim persija yang kita cintai dan banggakan. Mari kita fahami
apa itu makna sporter yang baik yaitu kita harus bangga memiliki tim kesayangan
kita bagaikan keluarga kedua atau ketiga, beli tiket untuk pemasukan tim,
memberikan sport maupun motifasi dengan cara nyanyi,spanduk yang bertulisan
semangat ataupun koreo untuk tim persija bangga kepada kita sebagai sporternya
dan akan berbuat apapun demi persija juara. Mari kita lupakan rivalita tetangga
yang bukan sepadan buat persija dan mereka hanya tim sampah yang dibanggakan
oleh sporter primitif. Satu lagi kita jangan terpancing apapun itu bentuknya
dari tetangga dan setiap pertandingan Persib v Persija jangan dibesar-besarkan
ataupun sebaliknya persija menjadi tuan rumah. Kalau saya dah berjanji sama
diri saya pribadi tidak akan nonton pertandingan ini karena pertandingan yang
meraka permainkan hanyalah permusuhan jadi mengotori arti persepak bolaan
terutama dinegeri ini tapi saya akan membeli tiket ketika persija bermain
dijakarta dan saya tidak akan menonton pertandingan tersebut. Itu sih saran
saya sebagai pencinta sepak bola terutama tim lokal dari jakarta yaitu persija
jakarta, agar tetangga tidak mengambil keuntungan lagi dari persija jakarta.
Ayo kita jadi the jak yang lebih dewasa lagi jadi pencinta persija penuh dengan
kedamaian penuh dengan persahabatan dan penuh kehangatan kekeluargaan. Demi
sepak bola jakarta dan demi sepak bola indonesia. Terimakasih atas semua yang
telah membaca,terima kasih bagi semua The jak mania yang rela berkorban
jiwa,material, waktu dan lainya. Saya salut dengan kalian, saya bangga demi
persija, saya bangga dengam lambang monas didada,saya bangga dengan semua ini
demi Kejayaan Persija jaya raya. Maaf apabila ada kesalahan penulisan.
SEKIAN
Damai oranges.