Ketika Sepak Bola Indonesia di pertanyakan oleh sekelompok
orang yang menamakan mereka pencinta seni olahraga ini. Tapi ada segelitir
orang terus mendukung sepak bola Indonesia demi Nasionalisme bukan fanatisme.
Lama kelamaan Segelintir orang ini menjadikan sepak bola sebagai fanatisme yang
harus didukung demi Ras,Suku,bahkan sebagai agama kedua bagi mereka. Fanatisme
ini ditunjukan mereka dengan mencaci,memaki,membunuh dan bahkan permusuhan ini
tetap diabadikan sebagai tensis asmosfer pertandingan tersebut, bahkan sepak
bola dijadikan ajang penghalian politik dinegara ini dengan kasus – kasus
tersebut. FIFA sendiri menyebutkan indonesia adalah lahan untuk sepak bola
dijadikan bisnis semata,kita contoh saja dualisme sepakbola yang sudah berlalu
kemaren. Kenapa FIFA tidak memberikan hukuman langsung kepada indonesia padahal
Negara kita tetah melanggar aturan FIFA
yang sangat berat dari penyelanggaraan Liga dengan Dua sistem,Kongres
dengan campur tangan pemerinta, hingga Perintah FIFA kita langgar yang sudah
ditetapkan dalam Kongres FIFA.
Ini membuktikan Sepak bola indonesia sangatlah berpengaruh
didunia maupun di negara ini. Tapi saya sendiri menulis ini lantaran perihatin
dalam kasus sepak bola dinegara kita. Tapi Akhir – akhir ini kita dibuat bangga
sama pesepak bolaan negara kita dengan menjuarai AFF U-19 yang meloloskan
Garuda jaya masuk keputaran Final AFF dan naiknya rangking indonesia di
peringkat FIFA, Tapi sayang sepak bola negara ini dijadikan pengahlian politik
dengan perselisihan antara The Jak Mania dengan aparat kepolisian di tol
cikampek KM 66 dan KM 42, yang mengakibatkan Thejak Mania semakin benci dengan
kepolisian apalagi dari salah satu oknum aparat kepolisian itu membawa salah
satu musuh The Jak Mania yaitu Viking. Padahal kedua kubuh telah menyepakati
ISLAH perdamaian di Aula polsek bogor
yang disaksikan langsung oleh Wakapolda Jawabarat dan juga disaksikan
kedua pentolan masing – masing kubuh. Dalam hasil ISLAH itu berisi dan
perjanjian kedua kelompok untuk saling menghormati distadion maupun diluar
stadion dan The Jak Mania diijinkan Hadir untuk menyaksikan laga Persib (tuan rumah) V Persija (Sebagai tamu). Tapi
apa yang terjadi malah ISLAH itu dibuat rusak oleh Kapolda dan Wakapolda
Jawabarat untuk mengahlikan politik Pemilu atau malah hanya untuk permuda ijin
saja tuan rumah, Yang anehnya semua ini digagas oleh Wakapolda Jawabarat?? Ada
apa sebenarnya???
Kita mundur ketahun 1999/2000 saat itu juga terjadi
pertandingan Persib (sebagai tuan rumah) V Persija
(sebagai tamu) dimana tim tamu yang diperkasai oleh gubernur pada tahun
tersebut,The Jak Mania disuruh hadir untuk mendukung Persija Berlaga dan mereka
dapat sponsor kalau saya tidak salah sebanya 10 – 15 bus yang disediakan. The
jak Maniapun berantusias mengikuti Tour bandung yang akhirnya melonjak menjadi 5000 anggota
The Jak yang ingin hadir mendukung tim kesayangannya belaga di bandung.
Pengurus pun membagi menjadi dua gelombang, gelombang pertama diberangkatkan
tiga jam lebih awal dengan gelombang kedua, Mereka pun pasti hadir dibandung
terlebih dahulu dan bus – bus pun terpakir dialun – alun kota bandung, setelah
mereka sampai dibandung ternyata Panpel mereka hanya menyisakan separuh dari
anggota The Jak Mania yang hadir saat itu, Tapi ketika dikonfirmasi kembali
kepada ketuanya ternyata Tiket telah habis dan mereka bilang bobotoh dan viking
masih banyak yang belum kebagian. Bobotoh yang tidak kebagian tiketpun marah
karena mereka menganggap kita aja sebagai sporter tuan
rumah saja tidak dapat tiket masa sporter tamu bisa masuk dan merekapun merusak
bus hingga menyerang anggota The Jak Mania saat itu. Terjadilah pukul hantam
pada saat itu, The Jak mania pun marah besar atas kejadian itu dan mereka
membalasnya pas kuis siapa berani yang digagas oleh Stasiun TV swasta.
Kejadian di KM 66 dan KM 42 hampir sama dengan tahun
1999/2000. Kasus ini terjadi setelah adanya gejolak politik dan gejolak ISLAH
yang di edarkan ditengah – tengah masyarakat dan Spoter atau ini disebabkan
sebagai pemulus tuan rumah untuk mendapatkan ijin??? Itu semua masih sebatas
tandatanya. Tapi apakah bisa kasus ini terungkap oleh jajaran kapolda metro
jaya atau kasus ini hilang dan menjadikan permusuhan ini tetap abaadi. Kita
tunggu saja kasus ini oleh Polda Metro jaya atas kekerasan oknum berseragam coklat. The Jak Mania hanya
menuntuk keadilan apa yang terjadi oleh kami di Tol Cikmpek KM 66 dan KM 42.
The Jak Mania juga menuntut Kapolda Dan Wakapolda Jawa barat di copot atau
diberhentikan dari jabatannya atas tidak pastian informasi kepada kami.
Apabilah tuntutan kami ini tidak didengarkan maka kami yang akan bertindak
lebih dari itu. Media jangan kau kambing hitamkan salah satu kubuh demi
kepentingan bisnis semata, jadilah media yang mendidik bukan menyajikan info
yang membuat suasana lebih buruk lagi. Wahai pemimpin pemerintahan maupun
Pengurus PSSI kau perhatikan Sepak bola ini dengan baik tapi jangan kau
campurkan dengan politik busukmu. Kami memang diciptakan keras tapi kami ini
bersikap baik apabila kami ini tidak kau ganggu dengan kepentinganmu. Sporter
Indonesia ingin lebih baik bila anda bisa baik kepada kami.
#Kami
cinta damai
#kami
Cinta sepak bola Indonesia
#Kami Cinta Persija
#Me
Love Persija
NO
ANARKIS NO RASISME DEMI PERSEPAK BOLAAN INDONESIA
#NB: Maaf apabila ada kesalahan dari penulis.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar