Se(5)tor

Se(5)tor

Senin, 12 Mei 2014

Sepak Bola Penuh Intrik



Ketika Sepak Bola Indonesia di pertanyakan oleh sekelompok orang yang menamakan mereka pencinta seni olahraga ini. Tapi ada segelitir orang terus mendukung sepak bola Indonesia demi Nasionalisme bukan fanatisme. Lama kelamaan Segelintir orang ini menjadikan sepak bola sebagai fanatisme yang harus didukung demi Ras,Suku,bahkan sebagai agama kedua bagi mereka. Fanatisme ini ditunjukan mereka dengan mencaci,memaki,membunuh dan bahkan permusuhan ini tetap diabadikan sebagai tensis asmosfer pertandingan tersebut, bahkan sepak bola dijadikan ajang penghalian politik dinegara ini dengan kasus – kasus tersebut. FIFA sendiri menyebutkan indonesia adalah lahan untuk sepak bola dijadikan bisnis semata,kita contoh saja dualisme sepakbola yang sudah berlalu kemaren. Kenapa FIFA tidak memberikan hukuman langsung kepada indonesia padahal Negara kita tetah melanggar aturan FIFA  yang sangat berat dari penyelanggaraan Liga dengan Dua sistem,Kongres dengan campur tangan pemerinta, hingga Perintah FIFA kita langgar yang sudah ditetapkan dalam Kongres FIFA. 
Ini membuktikan Sepak bola indonesia sangatlah berpengaruh didunia maupun di negara ini. Tapi saya sendiri menulis ini lantaran perihatin dalam kasus sepak bola dinegara kita. Tapi Akhir – akhir ini kita dibuat bangga sama pesepak bolaan negara kita dengan menjuarai AFF U-19 yang meloloskan Garuda jaya masuk keputaran Final AFF dan naiknya rangking indonesia di peringkat FIFA, Tapi sayang sepak bola negara ini dijadikan pengahlian politik dengan perselisihan antara The Jak Mania dengan aparat kepolisian di tol cikampek KM 66 dan KM 42, yang mengakibatkan Thejak Mania semakin benci dengan kepolisian apalagi dari salah satu oknum aparat kepolisian itu membawa salah satu musuh The Jak Mania yaitu Viking. Padahal kedua kubuh telah menyepakati ISLAH perdamaian di Aula polsek bogor  yang disaksikan langsung oleh Wakapolda Jawabarat dan juga disaksikan kedua pentolan masing – masing kubuh. Dalam hasil ISLAH itu berisi dan perjanjian kedua kelompok untuk saling menghormati distadion maupun diluar stadion dan The Jak Mania diijinkan Hadir untuk menyaksikan laga Persib (tuan rumah) V Persija (Sebagai tamu). Tapi apa yang terjadi malah ISLAH itu dibuat rusak oleh Kapolda dan Wakapolda Jawabarat untuk mengahlikan politik Pemilu atau malah hanya untuk permuda ijin saja tuan rumah, Yang anehnya semua ini digagas oleh Wakapolda Jawabarat?? Ada apa sebenarnya???
Kita mundur ketahun 1999/2000 saat itu juga terjadi pertandingan Persib (sebagai tuan rumah) V Persija (sebagai tamu) dimana tim tamu yang diperkasai oleh gubernur pada tahun tersebut,The Jak Mania disuruh hadir untuk mendukung Persija Berlaga dan mereka dapat sponsor kalau saya tidak salah sebanya 10 – 15 bus yang disediakan. The jak Maniapun berantusias mengikuti Tour bandung  yang akhirnya melonjak menjadi 5000 anggota The Jak yang ingin hadir mendukung tim kesayangannya belaga di bandung. Pengurus pun membagi menjadi dua gelombang, gelombang pertama diberangkatkan tiga jam lebih awal dengan gelombang kedua, Mereka pun pasti hadir dibandung terlebih dahulu dan bus – bus pun terpakir dialun – alun kota bandung, setelah mereka sampai dibandung ternyata Panpel mereka hanya menyisakan separuh dari anggota The Jak Mania yang hadir saat itu, Tapi ketika dikonfirmasi kembali kepada ketuanya ternyata Tiket telah habis dan mereka bilang bobotoh dan viking masih banyak yang belum kebagian. Bobotoh yang tidak kebagian tiketpun marah karena mereka menganggap kita aja sebagai sporter   tuan rumah saja tidak dapat tiket masa sporter tamu bisa masuk dan merekapun merusak bus hingga menyerang anggota The Jak Mania saat itu. Terjadilah pukul hantam pada saat itu, The Jak mania pun marah besar atas kejadian itu dan mereka membalasnya pas kuis siapa berani yang digagas oleh Stasiun TV swasta.
Kejadian di KM 66 dan KM 42 hampir sama dengan tahun 1999/2000. Kasus ini terjadi setelah adanya gejolak politik dan gejolak ISLAH yang di edarkan ditengah – tengah masyarakat dan Spoter atau ini disebabkan sebagai pemulus tuan rumah untuk mendapatkan ijin??? Itu semua masih sebatas tandatanya. Tapi apakah bisa kasus ini terungkap oleh jajaran kapolda metro jaya atau kasus ini hilang dan menjadikan permusuhan ini tetap abaadi. Kita tunggu saja kasus ini oleh Polda Metro jaya atas kekerasan  oknum berseragam coklat. The Jak Mania hanya menuntuk keadilan apa yang terjadi oleh kami di Tol Cikmpek KM 66 dan KM 42. The Jak Mania juga menuntut Kapolda Dan Wakapolda Jawa barat di copot atau diberhentikan dari jabatannya atas tidak pastian informasi kepada kami. Apabilah tuntutan kami ini tidak didengarkan maka kami yang akan bertindak lebih dari itu. Media jangan kau kambing hitamkan salah satu kubuh demi kepentingan bisnis semata, jadilah media yang mendidik bukan menyajikan info yang membuat suasana lebih buruk lagi. Wahai pemimpin pemerintahan maupun Pengurus PSSI kau perhatikan Sepak bola ini dengan baik tapi jangan kau campurkan dengan politik busukmu. Kami memang diciptakan keras tapi kami ini bersikap baik apabila kami ini tidak kau ganggu dengan kepentinganmu. Sporter Indonesia ingin lebih baik bila anda bisa baik kepada kami.
#Kami cinta damai
#kami Cinta sepak bola Indonesia
#Kami  Cinta Persija
#Me Love Persija
NO ANARKIS NO RASISME DEMI PERSEPAK BOLAAN INDONESIA
#NB: Maaf apabila ada kesalahan dari penulis.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar